Masuk dalam tahap presentasi menyisihkan ribuan proposal dari seluruh Indonesia dalam ajang Madrasah Young Researchers Super Camp (Myres) 2022, 2 siswa kelas XI dan XII MAN Ende berkesempatan mempresentasikan proposal penelitiannya, Jum'at (22/07/2022).
Mizan Qholbi dan Sutrisna mempresentasikan proposal penelitian dengan judul "Kajian Makna Simbolik Motif Tenun Ikat Ende Serta Implementasinya Dalam Kehidupan Sosio-kultural Masyarakat Kabupaten Ende NTT" dan "The Forest Wildland, Pengembangan Game Edukatif Sebagai Upaya Pengenalan Biodiversitas Taman Nasional Kelimutu".
Presentasi dilakukan langsung di studio Teropong dengan menggunakan zoom yang terhubung langsung dengan panitia.
Wakamad Kurikulum mengatakan lolosnya proposal yang diajukan pada Myres tahun 2022 merupakan usaha siswa yang selama ini mendapat bimbingan dari guru.
Mahmud Mohammad juga menyebut madrasah mengirimkan 19 proposal dan hanya dua yang diterima pada ajang tahunan yang digelar oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.
"Alhamdulillah ini semua tidak terlepas dari usaha dan kerja keras siswa dan guru pembimbing sehingga proposal yang kita kirimkan 19 namun yang lolos tahap selanjutnya ada dua," terang Mahmud Mohammad.
MAN Ende menjadi salah satu dari empat madrasah di NTT yang meloloskan siswanya dalam 120 besar proposal Myres tahun 2022.
Mizan, peserta dengan judul proposal "Kajian Makna Simbolik Motif Tenun Ikat Ende Serta Implementasinya Dalam Kehidupan Sosio-kultural Masyarakat Kabupaten Ende NTT" mengaku dirinya berupaya agar proposal yang diajukan diterima.
"Saya berusaha semaksimal mungkin agar proposal saya diterima dan lolos ke tahap selanjutnya," ungkap siswa XI Keagamaan.
Kepala Madrasah menyambut kabar lolosnya dua siswa MAN Ende ke tahap presentasi dan berusaha menyiapkan kebutuhan siswa agar kembali lolos ke tahap selanjutnya.
"Alhamdulillah kita sudah lolos ke tahap presentasi proposal, dan saya usahakan untuk memastikan langkah kedua siswa tersebut agar bisa lolos ke tahap selanjutnya," ujar Tahrun Thalib.